Rabu, 20 Juli 2016

Peristiwa Luar Angkasa Yang Tidak Masuk Akal






Peristiwa Luar Angkasa Yang Tidak Masuk Akal

1. Planet Yang Bentuknya Seperti Bumi

Hasil pengamatan observatorium MW Keck di Hawaii, Amerika serikat, selama 11 tahun berhasil. Para ilmuwan menemukan sebuah planet yang mirip seperti Bumi. Planet itulah kemungkinan mampu dihuni manusia.
Seperti dilansir Telegraph.Co.Uk, 29 September 2010, sebuah tim 'pemburu planet' menamai planet yg seperti Bumi itu dengan nama Gliese 581g.
Planet yg ukurannya hampir sama persis dengan Bumi itu mengorbit dan berada di tengah 'zona huni perbintangan'. Peneliti pula menemukan zat cair dapat eksis pada bagian atas planet itu.
Ini akan menjadi planet paling mirip seperti Bumi yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Ini merupakan planet pertama yang berpotensi bisa dihuni manusia.
Sebelumnya, Badan Antariksa AS (NASA) juga menemukan planet seperti bumi, Kepler 9.
Gliese 581g ditemukan berdasarkan observasi yg dilakukan menggunakan teknik tercanggih yg dikombinasikan dengan teleskop 'antik'.
Yang paling menarik dari 2 planet Gliese 581g ialah, dia memiliki massa tiga sampai empat kali dari Bumi dan periode orbit hanya di bawah 37 hari. Volume massa itu menunjukkan bahwa planet itu kemungkinan ialah planet berbatu dengan bagian atas tertentu. Itu pula menunjukkan bahwa planet itu memiliki gravitasi yg cukup.
Gliese 581g terletak menggunakan dengan jarak 20 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya berada pada konstelasi Libra. Posisi planet ini, satu sisi selalu menghadap bintang dan memiliki suhu panas yang memungkinkan manusia untuk berjemur secara terus-menerus pada siang hari. Di bagian samping yg menghadap jauh dari bintang, berada pada kegelapan yg monoton.
Para peneliti memperkirakan rata-homogen suhu bagian atas planet ini antara -24 dan 10 derajat Fahrenheit atau -31 hingga -12 derajat Celsius. Suhunya akan sangat terik ketika posisinya menghadap bintang dan  bisa terjadi pembekuan saat sedang gelap.
Menurut Profesor Vogt, gravitasi pada permukaan planet itu hampir sama atau sedikit lebih tinggi dari Bumi, sehingga orang bisa dengan mudah berjalan tegak di planet ini.

2. Bulan Mulai Mengkerut

Bulan, yang merupakan satelit alami bumi, ternyata mengkerut. Hasil riset terbaru menunjukan proses itu terlihat dari berbagai retakan di kerak bulan. Retakan2 yang menyebabkan bulan menyusut itu terbentuk akibat proses pendinginan selama miliaran tahun.
Akibatnya, diameter benda yang tampak indah dari bumi itu berkurang kira2 328 kaki atau 100 meter. Tentu saja perubahan ukuran itu tak bisa diamati dengan mata telanjang. Diameter bulan sendiri adalah sekitar 1/4 dari bumi.
Peneliti menemukan 14 titik yang diyakini telah menyebabkan kerutan pada kerak bulan, dalam bentuk seperti jurang yg curam. Hal itu dijelaskan oleh Thomas R. Watters dari pusat Pengamatan Bumi serta Planet2 dari Museum Antariksa serta Udara Smithsonian, AS.
Awalnya, peneliti menemukan lereng2 curam itu pada garis khatulistiwa bulan. Tetapi belakangan, hal itu juga ditemukan di berbagai tempat lainnya. Tebing2 curam itu memanjang membuat suatu kawah kecil yang cenderung menghilang dalam kurun waktu tertentu. Ini menunjukan lereng2 itu terbentuk dalam waktu yg sangat panjang.

3. NASA Temukan Planet Alien

Badan Antariksa Amerika serikat (NASA) mengumumkan temuan baru yang dihasilkan satelit Kepler, Kamis 26 Agustus 2010.
Kepler menemukan gerombolan  planet alien, planet2 yg tak pernah ditinjau sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang seperti planet dalam tata surya yg mengelilingi matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9 Pengamatan dari observatorium Kepler mengkonfirmasikan dua planet seukuran Saturnus mengorbit sebuah bintang dalam jarak sekitar 2300 tahun cahaya dari Bumi.
Mereka juga mengatakan kandidat planet yang mungkin sama ukurannya dengan Bumi dalam sistem yg sama. Sampai saat ini, para astronom belum mengkonfirmasi apakah terdapat planet yang potensial seperti Bumi dalam artian mampu menopang kehidupan. Tetapi, analisa awal mengatakan, planet tersebut punya radius 1,5 kali Bumi.
Namun, dua planet tersebut terlalu dekat dengan bintang seperti matahari, seperti Merkurius yg mengorbit matahari. Dua planet itu diduga kuat tak memiliki kehidupan karena sangat panas. Planet Kepler adalah kelompok planet ke dua yang diumumkan minggu ini. Sebelumnya, astronom Badan Antariksa Eropa (ESO) mengumumkan penemuan 'tata surya' yang terdiri dari tujuh planet yg berjarak 127 tahun cahaya berasal Bumi.

4. Asteroid Setara 100 Bom Nuklir Mengancam Bumi

Badan Antariksa Amerika (NASA) sedang mempertimbangkan mengirimkan satelit tak berawak ke asteroid yang berpotensi menubruk Bumi. Sasarannya adalah asteroid 1999 RQ36 - yang punya peluang 1:1.000 menabrak Bumi sebelum tahun 2200. Ini tidak main2, meski peluang tidak besar, Jika asteroid itu menubruk Bumi, kerusakannya setara 100 bom nuklir yang diledakan sekaligus. Sesuai analisa orbit asteroid itu, kemungkinan besar asteroid 1999 RQ36 akan menubruk Bumi pada 24 September 2182, para ilmuwan ingin mengumpulkan sample batu asteroid untuk membantu memperkirakan lintasannya secara lebih seksama. Jika rencana NASA mendapatkan 'lampu hijau', satelit akan diluncurkan pada 2016 untuk memetakan dan mengumpulkan sampel asteroid yang lebarnya 1.800 kaki atau sekitar 548,64 meter. NASA telah resmi mengklasifikasikan RQ36 menjadi asteroid 'berbahaya' ketika ia melintas 280.000 mil dari Bumi. Dengan jaraknya yg makin mendekat dengan Bumi, asteroid ini lebih terjangkau dari yg lain. Sementara, Clack Chapman, ilmuwan planet di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado mengatakan dampak RQ36 adalah ledakan dahsyat yg menghancurkan. Akan sangat dahsyat, seperti 100 bom nuklir  meledak secara bersamaan, menciptakan kawah yg lebarnya kurang lebih 10 kilometer," tambah dia. Panel pakar yg ditunjuk oleh Presiden Barack Obama sudah menyarankan, program ruang angkasa NASA masa depan harus melampaui Bulan. Ilmuwan lebih menyarankan misi pendaratan ke asteroid yang nyata mengancam Bumi.

5. Bumi Diyakini Akan Dilahap Bintang Kanibal

Observatorium Chandra X-ray milik Badan Antariksa Amerika (NASA) menemukan bintang 'kanibal' yg suka melahap tetangganya. Bintang raksasa merah berusia miliaran tahun ini dinamai BP Piscium (BP Psc). Ia diperkirakan menelan bintang yg lebih muda, yg masih bisa dipandang dari sisa-sisanya.
BP Piscium ini ialah versi evolutif dari matahari yang terletak lebih kurang 1.000 tahun cahaya dari Bumi. Bintang itu terletak pada konstelasi Pisces. Para ilmuwan mulai menyelidiki BP Piscium 15 tahun yang lalu serta dibingungkan oleh penampakannya yg tidak biasa.
Orbit bintang ini berupa piringan atau disk materi berdebu yg umumnya menjadi bukti dari mulai terbentuknya planet di sekitar bintang2 baru.
Sementara bintang muda umumnya lahir di dalam klaster bintang, posisi BP Piscium terisolasi. Ini yg membuat para astronom yakin, bintang raksasa merah itu berada di tahap akhir evolusi. Para ilmuwan menyimpulkan, disk materi debu itu terbentuk dari sisa2 bintang muda yang baru saja dilahap serta dicernanya.


EmoticonEmoticon