Sabtu, 06 Agustus 2016

Mari Mengenal LiFi, Perangkat Terbaru Pengganti WiFi

Selamat malam teman-teman, udah lama gak update nih, karena kesibukan yg agak padat, hihihihi tanpa banyak bacot lagi mari langsung kita masuk ke pembahasannya, kali ini saya akan membahas tentang teknologi terbaru yg disebut dengan Li-Fi.

Li-Fi merupakan teknologi nirkabel yg diprediksi akan menggantikan jaringan Wi-Fi. Li-Fi sendiri memakai teknologi berbasis cahaya (Visible Light Communication / VLC) buat mentransmisi alur datanya. Tidak sama dengan Wi-Fi yang memakai gelombang radio untuk mentransmisi alur datanya.

Mari Mengenal LiFi, Perangkat Terbaru Pengganti WiFi

Li-Fi (Light Fidelity) merupakan sebuah metode terbaru buat mengirimkan paket data berkecepatan tinggi berbasis nirkabel yang menggunakan spektrum cahaya terlihat (visible light spectrum), yaitu dengan bola lampu LED. Alasan menggunakan bola lampu LED dikarenakan teknologi Li-Fi membentuk pencahayaan dengan level yg sangat tinggi yg mana LED adalah sumber cahaya semikonduktor yang bisa memperkuat intensitas cahaya dan perpindahan yg sangat cepat dengan memodulasi ribuan frekuwensi yg tidak terlihat oleh kita. Dengan penggunaan teknologi Li-Fi ini bisa memberi akses internet 100 kali lebih cepat dibandingkan menggunakan Wi-Fi. Li-Fi memiliki kecepatan transfer data hingga 1Gbps (Giga bit per second). Ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan Wi-Fi yang hanya 600Mbps.

Akhir-akhir ini teknologi Li-Fi telah diuji oleh perusahaan yg berdiri di Estonia yaitu perusahaan Velmenni. Mereka melakukan percobaan buat teknologi ini di beberapa kantor, laboratorium, serta lingkungan industri di Tallin, Ibukota Estonia. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan bahwa kecepatan data secara teoritis sebanyak 224 Gbps. Itu artinya film beresolusi tinggi dapat diunduh hanya dalam waktu hitungan detik saja.

Tentu orang-orang tidak sabar lagi untuk segera mencoba teknologi Li-Fi ini yang akan menggantikan teknologi Wi-Fi. Berbicara perihal kesiapan teknologi ini, Deepak Solanki (CEO Velmenni) mengatakan "Kami sedang melakukan proyek percontohan pada beberapa industri yg lainnya dimana kita bisa memanfaatkan teknologi VLC (Visible Light Communication). Saat ini, kami sudah merancang solusi pencahayaan yang baik untuk lingkungan industri dimana komunikasi data dilakukan melalui cahaya. Kami juga melakukan proyek percontohan dengan para klien pribadi dimana kita sedang menyiapkan jaringan Li-Fi buat mengakses internet di ruang kerja kami. Teknologi ini akan bisa  dinikmati oleh konsumen di 3 atau 4 tahun mendatang."

Teknologi ini juga sudah diuji coba oleh perusahaan maskapai penerbangan yg ingin menggunakannya buat memberikan konektivitas yg lebih baik dalam penerbangan, serta badan-badan intelijen yang tertarik pada potensi Li-Fi buat keamanan transfer data nirkabel.

Sebelum Velmenni, sudah ada beberapa perusahaan lainnya yang melakukan riset terhadap teknologi Li-Fi. Pada April 2014, sebuah perusahaan Rusia Stins Coman membuatkan teknologi nirkabel Li-Fi yang diberi nama BeamCaster. Dan hasil riset mereka menunjukkan kecepatan transfer data berkisar di 1,25 Gbps. Tetapi, mereka memperkirakan bisa meningkatkan kecepatan hingga 5Gbps nantinya. Perusahaan Meksiko yaitu Sisoft sudah memecahkan rekor baru pada tahun 2014 dengan menghasilkan kecepatan transfer data hingga 10 Gbps melalui spektrum cahaya lampu LED. Dan diharapkan penelitian di tahun-tahun berikutnya bisa membuat kecepatan transfer data yang lebih baik lagi dari penelitian sebelumnya.

Siapa Sosok Dibalik Penemuan Canggih Ini?

Mari Mengenal LiFi, Perangkat Terbaru Pengganti WiFi
Prof Harald Haas

Pada tahun 2011, teknologi Li-Fi diciptakan oleh Prof Harald Haas seorang ahli Fisika berkebangsaan Jerman dari Universitas Edinburgh, Skotlandia yg pula menjabat menjadi ketua Mobile Communication. Selain itu, Prof. Haas merupakan co-founder asal PureLifi.

Prof. Haas menjelaskan perihal masa depan dimana miliaran bola lampu nantinya bisa menjadi hotspot nirkabel. Dalam presentasinya di konferensi TED (Technology, Entertainment and Design) pada tahun 2011, Prof. Haas mendeskripsikan kecepatan teknologi VLC menggunakan teknologi LED mencapai 1000Gbps, sedangkan Jika menggunakan infrared hanya akan berkisar 1000 bps saja. Ini artinya kecepatan yang didapatkan dari spektrum cahaya LED 10.000 kali lebih besar dari spektrum gelombang radio. Prof. Haas juga mengatakan bahwa infrastruktur saat ini sangat memungkinkan setiap bohlam lampu LED tunggal diubah sebagai sebuah ruter nirkabel super cepat. Menurutnya yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan microchip kecil untuk setiap perangkat pencahayaan yang potensial. Cara ini akan menggabungkan 2 fungsi dasar pencahayaan serta transmisi data nirkabel.

Teknologi Li-Fi mempunyai keunggulan yg tidak menghambat frekuwensi radio lainnya, jadi hal ini memungkinkan bisa dipergunakan di dalam pesawat serta tempat lainnya yang terkena dampak akibat penggunaan frekuwensi radio. Keunggulan lainnya bahwa cahaya tidak bisa menembus dinding sehingga membuatnya lebih aman dari pengintaian oleh pihak eksternal. Namun, ternyata Li-Fi juga mempunyai kekurangan, yaitu tidak bisa digunakan di luar ruangan di bawah sinar matahari langsung, karena transmisi informasi dengan pencahayaan lampu melalui udara menjadi lebih sulit dilakukan. Hal ini disebabkan tidak adanya tunnel pencahayaan yg bisa memandu arah tujuan sinyal tadi waktu berada di alam bebas.

Bagaimana Cara Kerja Li-Fi?

Data seperti video, web, audio, serta info software dikirim dari server pada jaringan lokal maupun internet dalam bentuk biner. Ini yg biasanya disebut streaming. Sebelum data diteruskan ke lampu LED, ada komponen lamp driver yg menjadi pengendali yg terdiri dari:

    PCB (Printed Circuit Board), bertugas mengontrol input serta output listrik dari lampu dan  mikrokontroler rumah yang dipakai untuk mengelola fungsi lampu yang tidak sama.
    PAC (Power Amplifier Circuit), bertugas menghasilkan sinyal frekuensi radio yang memandu peredaran data ke medan listrik disekitar Bulb.
    Bulb, sebuah bohlam yg ditanamkan bahan dielektrik untuk memandu gelombang energi frekuensi radio yang dipancarkan oleh PAC dan menjadi bahan konsentrator medan listrik yg berfokus hanya pada energi yang ada di dalam Bulb.
    Enclosure ialah kotak berbahan alumunium yg melindungi PCB, PAC, serta Bulb dalam satu kemasan. Alumunium merupakan pengantar listrik yang baik serta ringan untuk penggunaan transmisi listrik jarak jauh.


Ketika Bulb memancarkan arus konstan ke bola lampu LED dengan kecepatan yg sangat tinggi, aliran konstan foton yang dipancarkan dari lampu diamati menjadi VLC. Buat mendeteksi aliran data pada intensitas cahaya berkecepatan tinggi dibutuhkan suatu komponen pendeteksi foto (photo detector). Komponen ini juga berfungsi mengganti aliran data dalam intensitas cahaya (amplitudo) ke sinyal arus listrik. Unit amplifikasi dan pemrosesan sinyal (amplification and signal processing) bertugas mengubah peredaran data pada bentuk biner menjadi data orisinil seperti video, web, audio, serta info software yang lalu ditransmisikan ke komputer atau perangkat mobile. Fungsi pendeteksi foto serta pemrosesan sinyal dikemas pada perangkat yang disebut receiver doungle. Sebuah personal komputer wajib memiliki LED infrared untuk dapat berkomunikasi dalam saluran uplink tersebut.

Lalu Apa Tantangan Li-Fi Selanjutnya?

Mari Mengenal LiFi, Perangkat Terbaru Pengganti WiFi

Teknologi Li-Fi masih banyak membutuhkan riset lebih lanjut buat penyempurnaannya. Tantangan saat ini bagaimana cara menyebarkan teknologi Li-Fi secara optimal agar dapat dipergunakan di rumah maupun lingkungan kerja dengan biaya yang agak lebih murah. Seperti yg sudah kita ketahui bersama bahwa intensitas cahaya yg bagus bergantung pada daya (watt) lampu. Meningkat daya lampu, maka akan menghasilkan intensitas cahaya yg tinggi juga. Itu artinya, biaya yg dibutuhkan relatif mahal menyesuaikan harga lampu sesuai daya. Apalagi teknologi ini tak meliputi besaran area, tetapi tidak bisa menembus dinding sehingga membutuhkan banyak daya lampu serta komponen Li-Fi lainnya pada suatu ruangan atau gedung supaya bisa saling terhubung dan mempunyai kecepatan optimal yang stabil.

Buat tantangan selanjutnya, bagaimana teknologi Li-Fi bisa diakses di luar rumah di saat pagi menjelang sore dimana masih ada sinar matahari sebagai pengganggu atau penghambat suatu peredaran data yg dikirim agar sampai ke alamat tujuan tanpa kendala atau masalah. Hingga saat ini, teknologi Li-Fi belum mampu mendukung beberapa hal tersebut.


Nah, bagaimana menurut kalian apakah kalian siap menggunakan Li-Fi atau masih akan tetap bertahan Wi-Fi, menarik untuk kita tunggu saat-saat kedatangan Li-Fi nantinya


EmoticonEmoticon