Selasa, 21 Juni 2016

Pahit Manisnya Merantau

Tags

Dalam hidup ini kita memiliki segudang pengalaman serta cerita hidup dari mulai kita lahir sampai nanti kita akan kembali pada pencipta kita. Satu persatu kita ukir menjadi sebuah cerita yang tidak akan pernah habis kalau kita ceritakan dari awal sampai sekarang, dari mulai kita mulai merangkak, mulai berbicara, mulai berdiri lalu masuk Taman Kanak Kanak lalu SD, Sekolah Menengah Pertama, SMA, Kuliah sampai tiba saatnya kita bekerja serta mulai mengukir hidup kita sendiri. Akan tetapi pernahkah terlintas di benak kalian apa yg sebenarnya mereka rasakan saat berada jauh dari tempat tinggal? Berada jauh dari famili? Berada jauh dari lingkungan daerah mereka berasal?

Yap postingan kali ini mungkin akan mengupas sedikit wacana Keluh Kesah, Susah senang , sedi bahagia sebagai seorang anak perantauan. Ketika sebuah keputusan di ambil buat meninggalkan kampung halaman demi mencapai sebuah tujuan maka jelas itu ialah sebuah langkah maju yg di ambil seseorang demi mencapai tujuan masing-masing. Tetapi tahukah kalian saat memutuskan untuk merantau merupakan keputusan terberat dalam hidup? Melangkahkan kaki pertama kali keluar dari tempat tinggal untuk meninggalkan keluarga, meninggalkan segala rutinitas yang biasa kita lakukan di rumah dengan teman sahabat serta saudara, meninggalkan pacar istri atau anak, meninggalkan seluruh yg kita punya di tempat tinggal tetapi mungkin sebagian kita bawa sebagai pendukung untuk mencapai tujuan tadi, mungkin istilah trend sekarang artinya "Out from Comfort Zone" yap keluar dari Zona Nyaman. Ketika kita menetapkan untuk MERANTAU itu bukan sesuatu hal yang mudah, semestinya kita harus memikirkan dengan baik sebelum mengambil keputusan tadi.

1. Menuntut Ilmu
Ada pepatah mengatakan "Tuntulah ilmu sampe ke negeri china". Dari mulai Sekolah Menegah Pertama, Kuliah, Pasca Sarjana, dan  mungkin ambil gelar tertentu.

2. Tuntutan Profesi
Pepatah mengatakan "Carilah dimanapun rezeki itu ada karena mungkin akan turun berasal langit atau keluar asal bumi". Sebagian orang dituntut oleh profesinya untuk berdiam pada suatu tempat dalam waktu yg relatif lama dikarenakan dibawah sumpah atau karena kontrak kerja.

3. Memulai Hidup Yg Baru
Mungkin sebagian orang berpendapat akan memulai hidup yg baru pada tempat yang baru juga. Untuk mengubah suasana atau mungkin jenuh dengan padat serta kerasnya Ibukota. Dan  masih banyak lagi tujuan-tujuan lain untuk merantau. Apa yg saya alami adalah karena Menuntut Ilmu. Saya bersal dari Bireuen, Aceh dan sekarang sedang kuliah di Banda Aceh yg merupakan ibukota Provinsi Aceh. Bagaimana dengan kalian? Pasti punya tujuan serta alasan masing-masing tentang hal ini. Saya merangkum beberapa Keluh Kesah, Susah Senang, Sedih Bahagia dalam postingan sederhana ini. Sedikit menceritakan bagaimana kami (perantau) dan apa yg kami rasakan.

Menemukan Hal Baru


Pahit Manisnya Merantau

Sebagai seseorang perantau yg berada jauh dari kampung halaman, kita akan menemukan sebuah lingkungan baru rumah baru suasana baru serta mengenal orang orang baru. Bercerita tentang lingkungan baru dan  mengenal orang baru, mungkin untuk sebagian orang yg pertama merupakan rumah baru. Beragam kawasan yg bisa dijumpai mulai dari tempat tinggal, saudara, Kontrakan atau mungkin Kos Kosan Esek Esek (bagian Esek Eseknya bercanda) hihihi. Pengalaman aku  sendiri yg tidak terlupakan adalah ketika pertama kuliah kita tinggal di Kos Kosan seadanya (bukan Esek Esek loh) hihihihi.

Merasa Teransingkan


Pahit Manisnya Merantau

Bagian ini yang paling terasa bagi kami (perantau). Ketika kami tiba di kawasan tujuan rantau, kami berusaha untuk secepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar agar menghindari "HomeSick" karena Jika sudah terserang "HomeSick" maka yang terpikirkan di benak hanya ingin balik ke kampung halaman serta ingin mencicipi hangatnya rumah sendiri. Pernahkah kalian merasa dirinya terasingkan? Karena perbedaan bahasa, perbedaan budaya, perbedaan tata krama, serta perbedaan-perbedaan lainnya. Sulitnya mengikuti keadaan yang pertama adalah sebab perbedaan bahasa, mungkin kita merantau jauh berbeda kota, berbeda pulau, bahkan berbeda negara sekalipun.
Ketika menjadi minoritas pada suatu kawasan menjadi sebuah tekanan yg sangat sulit untuk di jalani, sebagai minoritas pada suatu tempat bukan suatu hal yg mudah karena kita wajib secepatnya menyesuaikan diri karena Jika tidak, orang akan menggangap kita tidak sama karena kita tidak beradaptasi.

Komunikasi


Pahit Manisnya Merantau

Ini ialah senjata paling penting sebagai perantau sejati. Tidak bisa dipungkiri lagi kalau kita telah memasuki jaman terkini, jaman dimana semua serba canggih dan serba mudah. Kemajuan teknologi adalah sebuah keajaiban serta sebuah anugrah untuk semua orang sebagai pengguna, terutama untuk seorang perantau. Banyak sekali alat komunikasi yg ditawarkan untuk membantu memudahkan berkomunikasi dengan siapapun yang jauh disana, dari mulai Telpon, SMS, Email, bermacam social media, bahkan sekarang telah ada Video Call untuk bertatap muka karena jarak yg memisahkan. Keterbatasan jarak serta waktu yang mengharuskan para perantau untuk menggunakan berbagai alat komunikasi untuk sekedar memberikan kabar bahwa kita baik baik saja di perantauan.

Setelah lepas dari semua rutinitas selama di perantauan, kita akan menghabiskan waktu untuk tetap menjalin komunikasi secara intens dengan kerabat keluarga serta sanak saudara. Tidak peduli bagaimanapun lelahnya rutinitas yang dijalani, akan selalu terdapat waktu untuk berkomunikasi dengan kampung halaman meski hanya sekedar update status bagaimana keadaan kita disini. Saya sendiri mengunakan beragam social media untuk memudahkan saya berkomunikasi serta tetap menjaga silaturahmi dengan seluruh famili, sanak saudara dan juga sahabat.

Religius


Pahit Manisnya Merantau

Saat kita berada jauh dari daerah dimana kita berasal, akan terdapat waktu dimana kita merasa sendirian merasa bahwa kita hanya hidup sendiri. Disaat itulah sisi realigi seseorang akan di uji untuk selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta. Kesadaran kita terhadap jauhnya kita pada sang pencipta menimbulkan suatu keyakinan bahwa kita tak sendiri, Allah akan selalu bersama kita setiap waktu sebab tanpaNya kita akan merasa selalu kesepian. Perbedaan agama inilah yang mejadikan kita semakin bijaksana karena adanya toleransi antar umat beragama, disaat kita umat islam melaksanakan ibadah puasa, umat agama lain mempunyai toleransi untuk menjauhkan kita dari godaan-godaan yang selalu ada dimana-mana. Buat saya sendiri, alhamdulillah sepadat apapun jadwal kuliah saya, saya selalu berpuasa. Banyak di antara teman-teman saya nonmuslim jadi saat mereka mau makan siang mereka menjauh dari kami umat muslim karena tidak mau menggoda kami saat sedang berpuasa.

Mandiri


Pahit Manisnya Merantau

Sebagai seseorang perantau sejati, ini adalah sebuah kewajiban yg wajib dilakukan. Karena tidak mungkin kita harus kembali ke kampung halaman karena apa yang kita makan tidak cocok dengan selera kita, karena kita tidak terbiasa untuk mencuci baju kita sendiri, atau sebab kita tidak cocok dengan lingkungan di sekitar kita. Semua wajib  kita lakukan sendiri, semua wajib serba mandiri, "mandi sendiri, ga mungkin kan minta dimandiin tetangga sebelah" hihihii.

Disinilah sisi positif yg akan berkelanjutan pada kehidupan seseorang, dengan terbiasanya kita melakukan semua sendiri akan membentuk kita tak bergantung dengan orang lain. Cuma satu hal yg sampe sekarang saya ga bisa adalah ketika sakit, karena rasanya ingin lambaikan tangan ke kamera karena udah ga kuat.

Menghabiskan Waktu Luang


Pahit Manisnya Merantau

Banyak cara untuk menghabiskan waktu, setiap orang punya cara tersendiri untuk mengisi waktu luang mereka masing masing. Beberapa contoh yaitu dengan mendengarkan musik, sekedar Hangout dengan teman-teman terdekat, menghabiskan waktu untuk beristirahat karena rutinitas yg padat, berkomunikasi dengan seseorang dalam waktu yg lama, menghabiskan waktu dengan hiburan misalnya Tv, menonton film sepanjang hari, atau mungkin bermain Video Game, menghabiskan waktu dengan bermain bersama hewan peliharaan, dan melakukan hobi diluar pekerjaan seperti bermain Futsal. Karena saat kita sedang tidak dalam kegiatan rutinitas kita seperti biasa, kita akan menemukan sebuah titik kejenuhan karena berada jauh dari kampung halaman. Untuk menghindari "HomeSick" menyerang, kita harus bisa menemukan kegiatan untuk mengisi waktu luang kita.

Sosok Yang Menunggu Kepulangan


Pahit Manisnya Merantau

Ini nih bagian yang paling saya suka jadi semangat mau bahasnya. Taukah kenapa setiap cerita superhero serta mungkin cerita-cerita lain bisa menjadi cerita yg menarik bahkan menjadi Trending Topic? Sebab terdapat peran antagonis? Ga juga kayaknya. Yap seluruh itu sebab kita memiliki tujuan kenapa cerita itu ada, semua ingin agar sebuah cerita itu berakhir dengan senang serta jarang sekali yg berharap cerita itu akan berakhir dengan sedih dan terpuruk. Begitupun kami sebagai anak perantau punya tujuan masing-masing kenapa kita rela meninggalkan semuanya demi mencapai tujuan tersebut. Jika dalam cerita superhero pasti terdapat adegan dimana Si Superhero (Sebut saja Polan) akan menyalamatkan character perempuan (Sebut saja Mawar) serta akhirnya berakhir dengan senang.
Namun yg saya maksud bukan hanya pacar lho, mampu jadi itu Istri, Anak, Ibu, Ayah, Saudara, atau mungkin orang-orang yang di cintai lainnya. Seluruh rasa yg telah dialami akan segera terbayar ketika kita menginjakan kaki balik ke kampung halaman dan tentunya balik ke rumah yg hangat, rasanya seluruh lelah jenuh dan stress kita hilang seketika ketika kita bertemu dengan orang-orang yang kita sayangi. Buat saya sendiri ternyata masih banyak orang yg menantikan kepulangan saya, bahkan mungkin rindu ini sudah tidak lagi terbendung.

Kesimpulan dari apa yg sudah saya buat artinya, Merantau bukan sesuatu yang bisa dipandang sebelah mata karena tanpa perjuangan tidak akan ada kemenangan, karena dibalik usaha keras yg sempurna pasti ada hasil yang memuaskan. Merantau bukanlah sesuatu yg harus di takuti, tetapi merantau merupakan sesuatu tantangan terbesar dalam hidup. Sebab merantau akan membuka segala pikiran serta wawasan bahwa dunia itu luas serta masih banyak hal yang belom kita jumpai bahkan kita rasakan sebelumnya yg mungkin nanti bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita bagaimana kita mencapai sesuatu menggunakan usaha keras. Masih ada banyak lagi lika-liku dalam dunia perantauan yg tidak mampu saya sebutkan satu persatu.

Pesan Saya : One Step Out from Comfort Zone will Change your Future (Satu langkah keluar dari Zona kenyamanan akan merubah masa depanmu)


EmoticonEmoticon